KOTA MATI (CHERNOBYL)
Chernobyl terletak di daratan Eropa (Ukraina utara) tepatnya di Oblast Kiev
dekat dengan perbatasan Belarusia. Sebelum tanggal 26 April 1986 Chernobil
(Pripyat) berpopulasi 50 ribu jiwa, kota ini adalah tempat tinggal para pekerja PLTN
Chernobil beserta keluarganya.
Namun setelah tanggal 26 April 1986, Chernobyl berubah menjadi “KOTA MATI” bahkan ada yang menyebutnya sebagai “KOTA HANTU” dan sangat berbahaya jika dimasuki. Kenapa bisa seperti itu? Sebenarnya tragedy apakah yang menimpa Kota tersebut????
Pada 26 April 1986 di Chernobyl terjadi ledakan nuklir, dimana reaktor ke-empat meledak pada pukul 01.23 dini hari. Ledakan itu diikuti kebakaran hebat yang menyebarkan gelombang radiasi ke wilayah Eropa. Tak ada penjelasan mengenai penyebab ledakan, selain klaim adanya sebuah eksperimen yang juga tak dijelaskan terperinci.
Tragedi ini menyebabkan kontaminasi radiasi meluas di Ukraina, hingga sampai ke Belarus dan Rusia. Butuh dua hari bagi Uni Soviet untuk membeberkan informasi mengenai ledakan ini kepada publik. Tragedi ini juga membuka mata dunia, melalui Badan Energi Atom Internasional (IAEA), bahwa dunia perlu menjalin kerjasama dan berbagai informasi dalam penggunaan energi nuklir.
Hingga saat ini, rehabilitasi untuk korban-korban Chernobyl masih terus berlanjut. Rusia, Ukraina dan Belarus masih terus dibebani dengan biaya dekontaminasi dan perawatan kesehatan bagi korban. Korban tewas tragedi ini 50 orang, terdiri dari para staf reaktor dan tim penyelamat. Kecelakaan ini merupakan salah satu bencana nuklir yang terdahsyat sampai saat ini. Kota ini seperti terhenti pada 1986 dan kini seperti museum hidup. Semua dibiarkan dan ditinggalkan, tumbuh sendiri selama 27 tahun. Chernobil (Pripyat) seperti tersembunyi di dalam belantara.
Tragedi Chernobyl sudah hampir 27 tahun berlalu, namun kesedihan dan duka yang tersisa bagi korban masih dirasakan hingga kini bahkan sampai akhir hayatnya.
Tidak ada kepastian berapa sebenarnya jumlah korban akibat tragedi Chernobyl. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut angka 9.000 orang yang menjadi korban akibat radiasi. Organisasi lingkungan hidup Greenpeace memperkirakan jumlah korban bisa mencapai 93.000 orang.
Ratusan dari ribuan orang berhasil dievakuasi. PBB menyatakan, sekitar 7 juta orang masih hidup di wilayah berbahaya karena memiliki tingkat radiasi di luar ambang batas aman. Hasil yang didapat sampai saat ini adalah kanker ganas pada anak-anak yang baru lahir, kematian dalam jangka waktu yang diprediksi bagi para pekerja saat membereskan reruntuhan ledakan di kota itu, mutasi genetik luar biasa turun temurun yang menyebar di hampir sebagian dari wilayah Eropa.
Namun setelah tanggal 26 April 1986, Chernobyl berubah menjadi “KOTA MATI” bahkan ada yang menyebutnya sebagai “KOTA HANTU” dan sangat berbahaya jika dimasuki. Kenapa bisa seperti itu? Sebenarnya tragedy apakah yang menimpa Kota tersebut????
Pada 26 April 1986 di Chernobyl terjadi ledakan nuklir, dimana reaktor ke-empat meledak pada pukul 01.23 dini hari. Ledakan itu diikuti kebakaran hebat yang menyebarkan gelombang radiasi ke wilayah Eropa. Tak ada penjelasan mengenai penyebab ledakan, selain klaim adanya sebuah eksperimen yang juga tak dijelaskan terperinci.
Tragedi ini menyebabkan kontaminasi radiasi meluas di Ukraina, hingga sampai ke Belarus dan Rusia. Butuh dua hari bagi Uni Soviet untuk membeberkan informasi mengenai ledakan ini kepada publik. Tragedi ini juga membuka mata dunia, melalui Badan Energi Atom Internasional (IAEA), bahwa dunia perlu menjalin kerjasama dan berbagai informasi dalam penggunaan energi nuklir.
Hingga saat ini, rehabilitasi untuk korban-korban Chernobyl masih terus berlanjut. Rusia, Ukraina dan Belarus masih terus dibebani dengan biaya dekontaminasi dan perawatan kesehatan bagi korban. Korban tewas tragedi ini 50 orang, terdiri dari para staf reaktor dan tim penyelamat. Kecelakaan ini merupakan salah satu bencana nuklir yang terdahsyat sampai saat ini. Kota ini seperti terhenti pada 1986 dan kini seperti museum hidup. Semua dibiarkan dan ditinggalkan, tumbuh sendiri selama 27 tahun. Chernobil (Pripyat) seperti tersembunyi di dalam belantara.
Tragedi Chernobyl sudah hampir 27 tahun berlalu, namun kesedihan dan duka yang tersisa bagi korban masih dirasakan hingga kini bahkan sampai akhir hayatnya.
Tidak ada kepastian berapa sebenarnya jumlah korban akibat tragedi Chernobyl. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut angka 9.000 orang yang menjadi korban akibat radiasi. Organisasi lingkungan hidup Greenpeace memperkirakan jumlah korban bisa mencapai 93.000 orang.
Ratusan dari ribuan orang berhasil dievakuasi. PBB menyatakan, sekitar 7 juta orang masih hidup di wilayah berbahaya karena memiliki tingkat radiasi di luar ambang batas aman. Hasil yang didapat sampai saat ini adalah kanker ganas pada anak-anak yang baru lahir, kematian dalam jangka waktu yang diprediksi bagi para pekerja saat membereskan reruntuhan ledakan di kota itu, mutasi genetik luar biasa turun temurun yang menyebar di hampir sebagian dari wilayah Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar